Minggu, 01 April 2012

Ayo Menulis!!!!

Sebelumnya aku pernah punya cita-cita menjadi seorang penulis. Akhirnya Cuma coba-coba aja masukin tulisanku ke lomba menulis yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM ) pada tahun 2009 lalu. Lomba yang saat itu tergagas oleh kak Ridlo Al Hamdi salah satu pimpinan pusat IPM ini kemudian memilih 20 orang untuk dibukukan, dan tak pernah ku sangka tulisanku masuk di buku itu bersama penulis lain dari berbagai daerah. Termasuk di sana ada sahabatku Kalil. Aku mengajaknya dan ternyata kami berdua masuk dalam jajaran penulis buku yang berjudul “Menjadi Pejuang”.

Buku ini menceritakan perjalanan para aktivis IPM, atau dengan kata lain curhatan atau curcol mereka, menceritakan tentang tangis, tawa, kelucuan dan berbagai hal yang dialaminya selama mereka di IPM. Sampai saat ini, buku ini telah di cetak 2 kali.
Buku ini merupakan prestasi awal yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya dalam dunia tulis menulis. Namun sayang, komitmen untuk menulisku masih kurang saat itu, yaitu saat aku duduk di kelas 2 SMA. Keberuntungan terpublishnya tulisanku ini belum juga menjadikanku orang yang gemar menulis.

Sampai akhirnya aku lulus, dan sekarang aku duduk di bangku kuliah semester 4. Baru saja aku sangat gemar membaca buku. Perlu diketahui bahwa sebelumnya aku tuh bukan tipe kutu buku. Tapi sejak aku paksakan untuk terus membaca buku, baik itu novel, buku-buku motivasi yah buku-buku yang ringan-ringan gitu, akhirnya ada sedikit kemauan untuk sadar akan membaca. Dan tidak sampai di situ, mengingat banyaknya memori yang ku dapat dari buku itu aku jadi ingin menulis, “lagi”. Berangkat dari training jurnalistik dan mengingat kejayaan msa lalu, aku ingin kembali bangkit.

Sedikit alasan yang idealis, aku adalah anak Ikatan Pelajar Muhammadiyah  (IPM) dan merangkap juga di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Lambang dari keduanya adalah pena yang dapat diartikan sebagai para pelajar atau mahasiswa yang selalu membawa pena dan menuliskan secara kritis apa yang ia ketahui. Di lambang IPM terdapat tulisan ayat “Nuun, walqolami wamaa yasthuruun” (Nuun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan). Ini juga memberiku tantangan bahwa untuk apa mengaku sebagai anggota IPM atau IMM jika tidak menulis.


Yang aku katakan adalah menulis, apapun tulisannya yang kita tulis jangan merasa itu jelek, jangan merasa itu tidak layak untuk di baca orang. Itu hak kita untuk menumpahkan pikiran kita dalam tulisan. Masalah jelek – bagus, bermutu – tidak bermutu itu proses yang penting beranikan dulu menulis maka perlahan kita akan terbiasa dan akan meningkatkan kualitasnya.
Yang penting adalah berani, tidak minder, komitmen. Tenang saja kawan, aku juga baru saja memulai. Jadi jangan heran nanti hasil postingan saya kurang ideal ya, harap maklum yang penting  aku mencoba satu langkah. Harapannya kalian mau menulis, bareng sama aku juga yang baru memulainya. Jadi itu dulu yang bisa aku tulis, akhir kata (ini yang sering aku baca).

“ baca..baca..baca...”
“ tulis...tulis...tulis...”

Aksi Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM



Sabtu (31/03/2012), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kembali menunjukkan taringnya di nol kilometer perempatan Malioboro untuk melakukan aksi penolakan kenaikan BBM 1 April. Ratusan anggota IMM se-DIY ini di komandoi oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DIY yang berusaha menyuarakan aspirasi rakyat atas rasa kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintahan kita.
Aksi ini merupakan bentuk pemersatu suara mahasiswa se-DIY yang ingin menyampaikan betapa menderitanya rakyat dengan kenaikan BBM tersebut. Sebagai mahasiswa yang sering disebut sebagai “the agent of change” maka sudah seharusnya mereka tidak hanya diam melihat kebijkan pemerintah yang mulai tak berpihak pada rakyat ini. Dengan semangat yang menggebu-gebu mereka tetap berdiri di teriknya matahari ber jam-jam dan hingga hujan turun pun mereka tetap pada posisinya. Karena banyaknya massa, hal ini mengakibatkan jalan dialihkan demi kelancaran transportasi.

Sabtu, 31 Maret 2012

Sistem Pengendalian Manajemen



Sifat Sistem Pengendalian Manajemen

Pengendalian
Suatu organisasi harus dikendalikan; yaiutu harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategis organisasi dapat tercapai.

Elemen-elemen sistem pengendalian
1.      Pelacak (detector) atau sensor- suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2.      Penilai (assessor)- suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktul dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3.      Effector- suatu perangkat ( yang sering disebut “umpan balik”) yang mengubah perilaku jika assessor mengidintifikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4.      Jaringan komunikasi- perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector.
Bagaimana elemen-elemen ini berfungsi dalam tiga contoh yang tingkat kerumitannya semakin meningkat berikut : thermostat, yang mengatur suhu ruangan; proses biologis, yang mengatur suhu tubuh; pengendara mobil, yang mengatur arah dan kecepatan kendaraan.

Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. (dalam bisnis tujuan utamanya ialah memperoleh laba yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief executive officer (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian, dan subunit lainnya di bawah CEO.CEO inilah yang memutuskan keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi tersebut untuk memcapai tujuannya.
Proses pengendalian manajemen adalah proses di mana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana
Terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendalian manajemen dengan proses yang lebih sederhana sebagaimana digambarkan sebelumnya:
1.      Tidak sama dengan thermost atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah ditetapkan terlebih dahulu. Melainkan, standar tersebut merupakan proses perencanaan yang sadar. Pengendalian manajemen melibatkan perencanaan maupun pengendalian.
2.      Seperi halnya mengendalikan mobil, pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis. Karena tindakan yang dimbil dimaksudkan untuk mengubah perilaku organisasi melibatkan manusia, maka manajer harus berinteraksi sedikit dengan satu orang untuk melakukan perubahan.
3.      Tidak seperti pengendalian sebuah mobil yang merupakan suatu fungsi  yang dilakukan oleh seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar individu.
4.      Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ketika ditetapkannya tindakan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas.
5.      Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri.

Sistem
Suatu sistem erupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi, dan berulang; yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengendalian manajemen, jauh lebih rumit dan mengandung penilaian.
Beberapa tindakan manajemen bersifat tidak sistematis. Para manajer pada umumnya menghadapi situasi di mana aturan tidak terdefinisikan dengan baik sehingga harus menggunakan penilaian terbaik mereka dalam memutuskan tindakan apa yang akan diambil.

Batas-batas Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal.
Formulasi strategi memfokuskan pada jangka panjang panjang, menggunakan perkiraan kasar akan masa depan, proses perencanaan jauh lebih penting, sifat akhir produknya; tujuan, strategi, kebijakan.
Pengendalian tugas memfokuskan pada jangka pendek,menggunakan data akurat masa kini, proses pengendalian lebih penting, sifat produk akhirnya; penerapan strategi
Pengendalian manajemen diantara keduanya, mementingkan perencanaan dan pengendalian, sifat produk akhirnya; kinerja yang efisien dan efektif dari tugas-tugas individual.

Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses deng an mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek dari proses ini adalah:
1.      Kegiatan Pengendalian manajemen (merencanakan, mengkoordinasikan, mengomunikasikan, mengevaluasi, memutuskan, mempengaruhi). Dalam kondisi tertentu memenuhi anggaran tidak selalu baik, dan penyimpangan dari anggaran tidaklah selalu buruk.
2.      Keselarasan tujuan
3.      Perangkat penerapan strategi. Pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
4.      Tekanan finansial dan nonfinansial
5.      Bantuan dalam mengembangkan strategi baru

Perumusan Strategi
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Strategi ini biasanya muncul sebagai respons terhadap ancaman yang diterima atau kesempatan tertentu.

Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen
Formulasi strategi adalah prose pengambilan keputusan strategi baru, sementara pengendalian manajemen adalah proses implementasi strategi tersebut.

Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berorientasi padaa transaksi- melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam proses pengendalian manajemen.

Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen
Banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sementara pengendalian manajemen tidak dapat disederhanakan menjadi suatu ilmu. Secara definisi, pengendalian manajemen melibatkan perilaku para manajer , dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan-persamaan .
Pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas para manajer yang didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk melaksanakannya.

Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen
Manfaat utama internet yang tidak didapat dari telepon; akses secara mudah dan cepat, komunikasi multi-target, komunikasi biaya rendah, kemampuan menampilkan citra tertentu, pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu. Dengan demikian internet telah mengubah aturan permainan dalam bisnis ke sektor konsumen individual dan juga mengubah perdagangan komersial
Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan efektif, tetapi internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen.
Meskipun internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi, namun elemen fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana menggunakannya-pada dasarnya melibatkan perilaku dan oleh karenannya tidak dapat digantikan dengan pendekatan formula semata.


 

Sajak pertemuan Mahasiswa-WS Rendra 



Matahari terbit pagi ini mencium bau kencing orok di kaki langit,
 melihat kali coklat menjalar ke lautan, 
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.
Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan. 
Kita bertanya : Kenapa maksud baik tidak selalu berguna. 
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga. 
Orang berkata “ Kami ada maksud baik “ 
Dan kita bertanya : “ Maksud baik untuk siapa ?” 
Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina 
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki. 
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras. 
Dan kita di sini bertanya : “Maksud baik saudara untuk siapa ?
 Saudara berdiri di pihak yang mana ?” 

Kenapa maksud baik dilakukan tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya. 
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota. 
Perkebunan yang luas hanya menguntungkan segolongan kecil saja. 
Alat-alat kemajuan yang diimpor tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya. 
Tentu kita bertanya : “Lantas maksud baik saudara untuk siapa ?” 

Sekarang matahari, semakin tinggi. Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala. 
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
 Kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
 Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini akan menjadi alat pembebasan, ataukah alat penindasan ? 

Sebentar lagi matahari akan tenggelam. Malam akan tiba. 
Cicak-cicak berbunyi di tembok. Dan rembulan akan berlayar. 
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda. Akan hidup di dalam bermimpi.
 Akan tumbuh di kebon belakang. Dan esok hari matahari akan terbit kembali. 

Sementara hari baru menjelma. Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan. 
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samodra.
Di bawah matahari ini kita bertanya : 
Ada yang menangis, ada yang mendera.
Ada yang habis, ada yang mengikis. 
Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana ! 

Jakarta 1 Desember 1977 Potret Pembangunan dalam Puisi.. 

(Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa Universitas Indonesia di Jakarta, dan dibacakan di dalam salah satu adegan film “Yang Muda Yang Bercinta”, yang disutradarai oleh Sumandjaja) 

      Sajak karya W.S Rendra ini yang menjadi salah satu sajak yang sebenarnya pagi tadi 31/03/2012 akan saya bacakan ketika aksi penolakan BBM di 0 km dekat Malioboro, Jogja. Namun ternyata tidak dapat saya bacakan akibat suatu acara lain. Mengingat saat ini pemerintah sudah kabur antara mengedepankan kepentingan rakyat atau kepentingan golongan tertentu. Kebijakan yang salah satunya adalah kenaikan BBM ini dengan berbagai pertimbangannya perlu kita kritisi apakah retorika yang mereka buat semanis mungkin dengan berbagai argumennya sehingga masyarakat terbuai olehnya. 
       Analoginya adalah pemerintah sebagai orang tua dan rakyat adalah anaknya. Maka wajiblah pemerintah untuk membesarkan rakyatnya. Memenuhi kesejahteraan mereka. Ketika rakyat itu bertambah dan secara logika kebutuhan mereka juga bertambah. Patutlah sebagai orang tua mereka menambah pendapatannya. Tentu saja pendapatan yang produktif, tidak hanya memperbanyak utang, apalagi utang Luar Negeri yang bunganya masih harus ditambah dengan kurs yang terus naik. Utang tersebut awalnya adalah untuk kesejahteraan rakyat. Namun ternyata realisasinya tidak demikian. Bisa kita ambil contoh utang yang nominalnya tinggi namun wujudnya tidak ada. Seperti pernyataan berikut : 
“Total utang pemerintah Indonesia hingga Oktober 2011 mencapai Rp1.768,04 triliun. Dalam sebulan jumlah utang itu naik Rp 13,13 triliun dibanding posisi September 2011 yang sebesar Rp 1.754,91 triliun. “Utang era Presiden SBY terus meninggi, namun manfaatnya tidak terukur dan tak terdeteksi, kecuali bahwa rakyat harus membayarnya lagi,” kata Dani Setiawan, aktivis Koalisi Anti-Utang. 

Harapannya pemerintah ke depan lebih bijak lagi sebagai orang tua yang harus mensejahterakan rakyat. Tentunya rakyat kecil, bukan para pejabat yang statusnya juga rakyat. Mereka wakil rakyat, yang butuh perhatian dan kesejahteraan lebih adalah rakyat kecil. Bukan rakyat besar. Lalu terakhir, jika anda ingin menawarkan suatu kebijakan yang baik, sekali lagi kami tanyakan. Untuk siapa kebaikan itu? Dan anda memihak siapa?